Sali

Menjadi pendidik Sekolah Dasar sejak tahun 1999 di Kabupaten Batang Jawa Tengah. Mengikuti Gurusiana sejak 4 Desember 2019, dengan harapan dapat berkumpul bersa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sapi Menangis

Sapi Menangis

Seperti layaknya hidup di lingkungan pedesaan, Rokhim selain tekun mengolah lahan pertanian juga memelihara empat ekor sapi. Rumah berbentuk joglo, halaman luas, pekarangannya juga lumayan lebar. Walaupun jauh dari kota, namun dia besama keluarga terlihat krasan. Daerahnya subur, sejuk dan asri. Setiap hari Rokhim rajin ke sawah. Tanaman sayur yang dia tanam selalu menghasilkan panen yang lumayan melimpah. Saat pulang dari sawah selalu membawa rumput kesukaan sapi-sapinya yang di rumah.

Dari empat ekor sapi yang dia pelihara, ada salah satu sapi yang menampakkan kejinakannya mulai sejak kecil. Senangnya bebas, tidak suka bila diikat dengan pohon atau tiang kandang. Mungkin terbiasa saat masih kecil, sapi ini berkeliaran membuntuti Rokhim kemanapun dia pergi. Saking terlalu akrab dan sayangnya, Rokhim memberi inisial dengan sebutan Doglas. Namun setelah berusia 22 bulan, Doglas hanya bisa memanjakan diri pada tuannya sepulang dari sawah, atau pada saat Doglas bersama teman sapi lainnya diajak membajak di sawah.

Sebenarnya Rokhim membatasi jumlah pemeliharaannya karena keterbatasan kandang dan tenaga. Maka hampir dua tahun sekali Rokhim harus melepas (menjual) satu atau dua ekor sapi miliknya. Kebetulan salah satu induk sapinya akan memberikan keturunan lagi. Tahun ini giliran Doglas yang harus dilepas. Doglas menampakkan tingkah laku aneh, semenjak ada balntik (tukang jual beli hewan) melihatnya dan mencoba menawarkan harga. Seolah tahu bahasa manusia, Doglas menjadi pemurung, tidak mau makan. "Terpaksa aku harus melepasmu, ada pertemuan pasti ada perpisahan," bisik Rokhim di telinga Doglas. Seketika kedua mata Doglas mengeluarkan air, menangis, sedih. Rokhim pun tahu perasaan Doglas. Trenyuh saat Doglas dinaikkan mobil, dan dalam hitungan menit menghilang dari pandangannya di tikungan jalan desa. Uang yang diterimanya dari pembeli seolah kecil nilainya dibanding kasih sayangnya pada Doglas.

sumber gambar: https://www.kompasiana.com/syarifahmad/552e517b6ea83413468b4573/mau-disembelih-koq-nangis-tangisan-duka-atau-bahagia

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post